P.S.E.K
SISTEM PELUMASAN
Fungsi minyak Pelumas ialah untuk mengurangi gesekan, sebagai peredam
dan untuk mencegah karat. Ada beberapa tipe sistem pelumasan diantaranya, sitem
tekanan penuh, sistem percikan dan sistem kombinasi yaitu perpaduan sistem
tekanan dan percikan .
Dalam sistem tekanan, oli ditekan
oleh gerakan mekanik dari pompa oli dan disalurkan ke bagian-bagian mesin yang
bergerak.
System ini
berfungsi untuk melindungi bagian yang bergerak dengan mencegah kontak langsung
dua logam yang berhubungan.
Komponen-komponenya :
1. Oil Pump 4. Crank Shaft
2. Oli Filter 5. Rocker
Shaft
1. 3. Oil Strainer
1.
Syarat Mutu Minyak Pelumas
. Kekentalannya tidak terpengaruh olehadanya
perubahan temperatur dan umumnya digunakan sepanjang tahun(musim). Indek
kekentalan diikuti dengan huruf W (10W dan lain-lain)yang menunjukkan ukuran
kekentalan oli pada -20°C. menggunakan olidengan kekentalan rendah memudahkan
mesin dihidupkan saat musimdingin. Derajat kekentalan tidak termasuk kekentalan
yang ditunjukkan“W” menyatakan kekentalannya pada 100°C. sebagai contoh
SAE 10W-30 maksudnya bahwa oli mesin
standar olinya SAE 10 pada -20°C danstandar oli sampai SAE 30 pada
100°C.
Berikut adalah syarat Pelumas yang baik untuk
kendaraan anda.
1. Pelumas harus memiliki daya rekat
yang baik
2. Memiliki kekentalan yang cukup
agar pada bagian yang besar tidak dapat terlepas dari bagian yang harus
dilumasi. kekentalan yang baik ini terjadi jika tidak terpengaruh oleh suhu
tinggi
3. Susunan kandungan miynyak pelumas
tidak boleh berubah karena udara
4. Memiliki titik bakar yang tinggi
menjadi salah satu syarat kualitas pelumas baik
5. Tidak bersifat asam baik saat baru
maupun ketika sudah di pasang.
6. Minyak pelumas tidak boleh
mengandung kotoran mekanik.
7. Tidak merusak atau anti karat terhadap komponen
8. Tidak menimbulkan busa
Jadi
kesimpulan utama, pelumas yang baik jika tidak panas, tidak bersuara, dan
ausnya kecil.
Kualitas pelumas disimbolkan oleh
API (American Petroleum Institute). Simbol terakhir SL mulai diperkenalkan 1
Juli 2001. Walau begitu, simbol makin baru tetap bisa dipakai untuk katagori
sebelumnya. Seperti API SJ baik untuk SH, SG, SF dan seterusnya. Sebaliknya
jika mesin kendaraan menuntut SJ maka tidak bisa menggunakan tipe SH karena
mesin tidak akan mendapatkan proteksi maksimal sebab oli SH didesain untuk
mesin yang lebih lama.
2.
Macam-macam Minyak Pelumas
Oli Mineral
Oli mineral
berbahan bakar oli dasar (base oil) yang diambil dari minyak bumi yang telah
diolah dan disempurnakan. Beberapa pakar mesin memberikan saran agar jika telah
biasa menggunakan oli mineral selama bertahun-tahun maka jangan langsung
menggantinya dengan oli sintetis dikarenakan oli sintetis umumnya mengikis
deposit (sisa) yang ditinggalkan oli mineral sehingga deposit tadi terangkat
dari tempatnya dan mengalir ke celah-celah mesin sehingga mengganggu pemakaian
mesin.
Oli Sintetis
Oli Sintetis
biasanya terdiri atas Polyalphaolifins yang datang dari bagian terbersih dari
pemilahan dari oli mineral, yakni gas. Senyawa ini kemudian dicampur dengan oli
mineral. Inilah mengapa oli sintetis bisa dicampur dengan oli mineral dan
sebaliknya. Basis yang paling stabil adalah polyol-ester (bukan bahan baju
polyester), yang paling sedikit bereaksi bila dicampur dengan bahan lain.
Berdasarkan aplikasinya pelumas dibagi menjadi :- Pelumas
Industri (lAPLIKASI PELUMAS>50%)- Pelumas
Automotif (< Penggolongan pelumas secara detail, diuraikan dalam Surat
Keputusan Menteri Energil50%)
& Pelumas dibagi kedalam 17 golongan
berdasarkan aplikasilSumber
daya Mineral No. 1693 K/34/mem/2001
·
PENGGOLONGAN PELUMAS • Pelumas motor
bensin 4 langkah otomotif• Pelumas motor bensin 2 langkah otomotif• Pelumas
motor bensin 2 langkah non otomotif• Pelumas motor diesel otomotif• Pelumas
motor diesel industri, kapal & KA• Pelumas motor lain-lain• Pelumas roda
gigi kendaraan• Pelumas roda gigi industri• Pelumas otomotif (non motor)
·
. PENGGOLONGAN PELUMAS• Pelumas
hidraulik• Pelumas transmisi otomatik dan hidraulik• Pelumas turbin• Pelumas
kompresor• Pelumas untuk pengerjaan logam• Pelumas untuk peralatan listrik•
Pelumas untuk industri makanan & minuman• Pelumas gemuk.
3. Sistem Aliran Minyak Pelumas
Aliran Oli Pada Sistem Pelumasan
Oli
pada sistem pelumasan dialirkan oleh pompa oli yang berada pada
oil pan, lalu dialirkan
melewati bagian-bagian mesin dan kembali lagi ke oil Pan.
Diagram Sistem Aliran Minyak Pelumas
Nama – Nama Minyak Pelumas :
1.
SAE
Kode pengenal Oli
adalah berupa huruf SAE yang merupakan singkatan dari Society of Automotive
Engineers. Selanjutnya angka yang mengikuti dibelakangnya, menunjukkan tingkat
kekentalan oli tersebut. SAE 40 atau SAE 15W-50,semakin besar angka yang
mengikuti Kode oli menandakan semakin kentalnya oli tersebut.
Sedangkan huruf W
yang terdapat dibelakang angka awal, merupakan
singkatan dari Winter. SAE 15W-50, berarti oli tersebut memiliki
tingkat kekentalan SAE 10 untuk kondisi suhu dingin dan SAE 50 pada
kondisi suhu panas. Dengan kondisi seperti ini, oli akan memberikan
perlindungan optimal saat mesin start pada kondisi ekstrim sekalipun. Sementara itu dalam kondisi panas normal, idealnya oli akan bekerja pada kisaran angka kekentalan 40-50 menurut standar SAE.
singkatan dari Winter. SAE 15W-50, berarti oli tersebut memiliki
tingkat kekentalan SAE 10 untuk kondisi suhu dingin dan SAE 50 pada
kondisi suhu panas. Dengan kondisi seperti ini, oli akan memberikan
perlindungan optimal saat mesin start pada kondisi ekstrim sekalipun. Sementara itu dalam kondisi panas normal, idealnya oli akan bekerja pada kisaran angka kekentalan 40-50 menurut standar SAE.
Pelumas sintetis
mempunyai jenis klasifikasi tingkat kekentalan tunggal (single grade), misalnya
SAE 20, SAE 40 dan SAE 50.
Ada juga jenis klasifikasi
tingkat kekentalan jamak (multigrade) antara lain SAE 15W-50 atau SAE 20W-50. Bahkan, pada aplikasi motor balap atau mesin berteknologi mutakhir, tingkat kekentalannya sering dibuat sangat ekstrem, misalnya SAE 5W-50, SAE 10W-60.
tingkat kekentalan jamak (multigrade) antara lain SAE 15W-50 atau SAE 20W-50. Bahkan, pada aplikasi motor balap atau mesin berteknologi mutakhir, tingkat kekentalannya sering dibuat sangat ekstrem, misalnya SAE 5W-50, SAE 10W-60.
SAE 20w50
Makna sesungguhnya : oli mesin yg masih mampu dipakai sampai kondisi suhu dingin -10 sd -15 C ( kode 20w) dan pd suhu 150 c dg tk.kekentalan tertentu .
Oli jenis ini relative kurang efisien dalm pemakain BBM namun sangat baik dlm perlindungan / perawatan mesin, khususnya utk kondisi jalan di Jakarta yg sering macet, jarang brjalan jauh , polusi dan beban berat..
SAE 15w50
Type Oli pelumas mesin ini, masih mampu dipakai sampai kondisi suhu dingin ( minus) -15 sd -20 C ( kode 15w) dan suhu 150 c dg tk.kekentalan tertentu .Jenis oli relative sama dg SAE20w50.Sedikit yg membedakan adalah sedikit lebih encer dan nilai VI lebih tinggi dari 20w50. ( minimal utk.oli mineral 130, utk. sintetis 150)
Makna sesungguhnya : oli mesin yg masih mampu dipakai sampai kondisi suhu dingin -10 sd -15 C ( kode 20w) dan pd suhu 150 c dg tk.kekentalan tertentu .
Oli jenis ini relative kurang efisien dalm pemakain BBM namun sangat baik dlm perlindungan / perawatan mesin, khususnya utk kondisi jalan di Jakarta yg sering macet, jarang brjalan jauh , polusi dan beban berat..
SAE 15w50
Type Oli pelumas mesin ini, masih mampu dipakai sampai kondisi suhu dingin ( minus) -15 sd -20 C ( kode 15w) dan suhu 150 c dg tk.kekentalan tertentu .Jenis oli relative sama dg SAE20w50.Sedikit yg membedakan adalah sedikit lebih encer dan nilai VI lebih tinggi dari 20w50. ( minimal utk.oli mineral 130, utk. sintetis 150)
2.
API
API Service Rating
Untuk rating API service, dapat pula dirunut
dari mesin-mesin keluaran lama. Namun, pada saat ini bisa juga dirunut dari
kategori SF mengingat banyaknya kategori yang akan keluar.
API mesin bensin
SM (Current)
Diperkenalkan pada 2004. Ditujukan untuk semua
jenis mesin bensin yang ada pada saat ini. Oli ini didesain untuk memberikan
resistensi oksidasi yang lebih baik, menjaga temperatur, perlindungan lebih
baik terhadap keausan, dan mengontrol deposit lebih baik.
SL (Current)
·
SJ (Current) :
Diperkenalkan untuk mesin generasi 2001 atau lebih tua
·
SH (Obsolete): Untuk
mesin generasi 1996 atau sebelumnya
·
SG (Obselete): Untuk
mesin generasi 1993 atau sebelumnya
·
SF (Obsolete): Untuk
mesin generasi 1988 atau sebelumnya
API mesin diesel
·
CJ-4
Diperkenalkan pada tahun 2006. Untuk mesin high
speed, mesin 4-langkah yang didesain untuk memenuhi memenuhi standar emisi
tahun 2007. Oli dengan kategori API CJ-4 memiliki kriteria performa lebih baik
daripada yang dimiliki oleh oli-oli dengan kategori API CI-4 dengan CI-4 PLUS,
CI-4, CH-4, CG-4 dan CF-4. Oli dengan kategori API CJ-4 juga mampu secara
efektif melumasi mesin-mesin dengan kategori di bawahnya.
·
CI-4
. Untuk mesin high speed, four stroke engines
yang didesain untuk memenuhi memenuhi standar emisi tahun 2004. Oli CI-4
diformulasikan menjaga durabilitas mesin dimana gas buangnya disirkulasi ulang. Digunakan untuk mesin yang
meminta kandunganbelerang/sulfur
0.5%. Bisa dipakai pada oli CD, CE, CF-4, CG-4 dan CH-4.
·
CH-4
Diperkenalkan sejak 1998. Untuk mesin high
speed, four stroke engines yang didesain untuk memenuhi memenuhi standar emisi
tahun 1998. . Digunakan untuk mesin yang meminta kandungan belerang/sulfur lebih besar
0.5%. Bisa dipakai pada oli CD, CE, CF-4, dan CG-4.
·
CG-4
Diperkenalkan sejak 1995. Untuk mesin kinerja
sedang, high speed, four stroke engines. Digunakan untuk mesin yang meminta
kandunganbelerang/sulfur kurang 0.5%.
Cocok untuk standar emisi 1994 Bisa dipakai pada oli CD, CE, dan CF-4.
·
CF-4
Diperkenalkan sejak 1990. Untuk mesin high
speed, four stroke engines, naturally aspirated dan mesin turbocharger. Bisa
dipakai pada oli CD, dan CE.
·
CF-2
Untuk mesin kinerja sedang, two stroke engines.
Bisa dipakai pada oli CD-II.
Nomor-nomor
Minyak Pelumas :
·
. Tabel Klasifikasi Pelumas ISO VG Tingkat Daerah Nomor Daerah
ISO VG Viscositas ISO ASTM-ASLE Viscositas VG pd 40°C ASTM-ASLE (cSt) pd 100°F
(SUS) 2 1.98-2.42 32 33-34 3 2.88-3.52 36 36-38 5 4.14-5.06 40 40-43 7
6.12-7.48 50 46-50 10 9.00-11.00 60 55-72 15 13.5-16.5 75 72-83 22 19.8-24.2
105 97-116 32 28.8-35.2 150 136-165
·
Tabel Klasifikasi Pelumas ISO VG Tingkat Daerah Nomor Daerah
Viscositas ISO VG Viscositas ISO ASTM-ASLE ASTM-ASLE pd VG pd 40°C 100°F (SUS)
(cSt) 68 61.2-74.8 315 284-347 100 90.0-110 465 417-510 150 135-165 700 625-764
220 198-242 1000 917-1121 320 288-352 1500 1334-1631 460 414-506 2150 1918-2344
680 612-748 3150 2835-3465
·
Tabel Viscositas SAE OtomotifTingkat Viscositas dgn Batas suhu
Viscositas kinematicViscositas SAE CCS (cP) pada pemompaan (cSt) pada 100°C
suhu (°C) maksimum maksimum minimum maksimum 0W 3250 pada -30 -35 3.8 - 5W 3500
pada -25 -30 3.8 - 10W 3500 pada -20 -25 4.1 - 15W 3500 pada -15 -15 5.6 - 20W
4500 pada -10 -10 5.6 - 25W 6000pada -5 - 9.3 - 20 - 5.6 9.3 30 - 9.3 12.5 40 -
12.5 16.3
Tabel
Viscositas SAE Gear Otomotif Tingkat Suhu Viscositas kinematik Viscositas
maksimum (cSt) pada 100°C SAE untuk viskositas 150000cP (°C) Minimum Maksimum
75W -40 4.1 - 80W -26 7.0 - 85W -12 11.0 - 90 13.5 <24 .0="" 140="" 24.0="" o:p="">24>
·
KLASIFIKASI KEKENTALAN• ISO & AGMA (Pelumas Gear Industri)1.
Pelumas gear EP (beban tinggi)2. Pelumas Non EP (beban ringan)3. Compunded Gear
Oil :• Asam lemak nabati/sintetis• Gear desain worm• NLGI (Angka konsistensi
penetrasi gemuk)